Minggu ke 4 :
Setelah dinyatakan hamil, dokter langsung resepin bunda vitamin, dan terjadilah percakapan :
Obgyn : ada keluhan gak?
Bunda : ga dong dok, Happy bgt deh dok.
Obgyn : wah bagus bu. Jadi saya kasih vitamin dan penguat kandungan yaa.
Keluar dari ruangan dokter bibir bunda & yanda kayanya ga bisa mingkem deh, maunya senyum terus, ga sabar kasih tau semuanya,hehe...
Sampai rumah kita ga istirahat, bunda dan yanda sibuk bikin pengumuman dan minta doa, supaya ade dan bunda selalu sehat. Kita umimin di group Koesmaryono family, yanda jg umumin ke kakak2nya (bude,pakde, Pak Nga, Pak ci'), dan tante achi share info ini di group second family. Subhanallah nak, banyak sekali doa yg tercurah untuk mu saat itu.
Minggu ke-5:
Beberapa keluhan muncul, bunda mulai terasa lemas, cepet ngantuk, pusing2, tapi tetap semangat bangun pagi untuk masakin sarapan yanda dan masakin makan malam juga. Bunda mulai deh sering2 browsing artikel kehamilan, follow obgyn dan DSA di Twitter, dan sharing dengan sepupu2 dan teman2 yang udah pengalaman. Maklum si calon ibu baru ini punya tumpukan ketakutan.
Minggu ke 6 :
Bunda mulai merasakan mual yg dahsyat, dan bukan sekedar mual, kalo udah ga tahan yaa bunda keluarin dh makanan yg ada di perut. Lemas dan pusing makin parah. Bunda udah ga bisa masak lagi dan dengan berat hati bunda minta tolong Umi (panggilan bibi di rumah) untuk masak.
Perubahan hormon kehamilan di tubuh bunda mulai ga bersahabat, yanda pun mulai kasih perhatian ekstra. Bunda ga bisa cium bau masakan, apalagi wangi bawang merah.
Bunda ga cuma alamin morningsickness tapi yg terjadi adalah 'all day sickness'. Kekhawatiran tentang kesehatan Ade di dalam kandungan bunda makin menjadi. Bunda sama sekali ga bisa makan, minum air putih pun bunda muntah, teh manis, permen jahe, semua bunda coba tapi selalu gagal.
Apa yg masuk ke perut Bunda, selalu keluar lagi.
Di hari ke-3 mual-muntah, kita ke obgyn,sesuai jadwal nya bulan pertama kehamilan pemeriksaan dilakukan per 2 minggu. Dan hasil USG, kondisi mu sehat nak, tapi berat bunda merosot 2 kg, selebihnya semua baik (alhamdulillah kekhawatiran bunda dan yanda terobati). Bunda di resepin obat mual. Tapi sayangnya obat mual ini tidak bekerja dg baik di tubuh bunda, ga ada perubahan.
Hari ke 2 setelah kontrol, bunda mengalami diare. Dalam kondisi diare, mual dan muntah tetap terjadi. Huhuhuh... Rasanya mau nangis, bingung harus gimana. Yanda coba suapin bunda makan tapi tetap ga bisa. Kondisi bunda mulai drop, akhirnya yanda Telp eyang uti minta saran. Eyang uti suruh kita tinggal di rumah eyang sampai kondisi Bunda membaik. Dan malamnya bunda ke rumah bersalin dekat rumah eyang. Obgyn yg biasa kita kontrol itu sedang ada pasien caesar, jd kita harus cari obgyn yg lain. Setelah dapat No antriannya yanda bawa bunda ke sana, dan obgyn nya ngaret. BU da harus bersabar selama 3 jam. Di klinik itu bunda tetap harus bulak-balik kamar mandi. Diarenya semakin parah. Masuk ke ruang periksa, obgynnya perempuan. Beliau menyambut bunda dan yanda dg muka khawatir. Karena dalam catatan susternya tertulis keluhan bunda itu mual-muntah, dan diare dengan frekuensi lebih dari 10x, berat badan bunda turun lagi 2 kg. Obgyn lgsung suruh bunda menuju ruang USG. Menurut beliau di bulan pertama kehamilan mengalami diare itu beresiko, terutama pada cairan ketuban.
Tapi alhamdulillah berdasarkan hasil USG semua normal. Bunda dan yanda legaaaaaaa banget nak, dengar kamu tetap semangat bertahan di rahim bunda, bunda pun harus semangat untuk sembuh.
Obgyn meresepkan bunda obat diare, tapi klo besoknya bunda ga ada perubahan, terpaksa harus masuk UGD untuk diinfus.
Tapi besoknya alhamdulillah, frekuensi diare berkurang. Bunda usaha makan semua yang eyang uti siapin, makanan kesukaan bunda, dari mulai schootel panggang, bolu pisang, takoyaki, burger, dll..tapi tetep aja hanya numpang lewat di perut bunda. Bunda semakin hari, semakin lemas dan jadi bedrest deh. Untung yanda sabar bgt, bunda minta tolong yanda naik turun (karena kamar bunda di lantai atas) buatin teh manis, ambilkan makan, dan pijitin kaki bunda. Si tante kecil shakila juga selalu temani bunda, apalagi klo bunda muntah2, tante kecil selalu berdiri depan pintu kamar mandi sambil bawain Bunda teh hangat.
Ohya ada lagi perubahan yang aneh, bunda selalu sebel klo deket yanda, mual setiap cium bau parfum dan sabun mandinya yanda. Saking ga sukanya sampai tidur pun berjauhan. Kasihan deh yanda, tapi demi anak harus sabar yaa..hihihih.
Minggu ke 7 :
Kondisi bunda masih sama lemas, mual, muntah. Bunda dan yanda memutuskan untuk pindah obgyn lagi atas pertimbangan dari eyang Akung dan uti. Eyang Akung dan uti minta bunda untuk nantinya melahirkan Ade di rumah sakit besar dengan fasilitas yg lengkap. Apalagi ini kehamilan pertama bunda,perlu antisipasi kalau terjadi hal darurat. Bedasarkan pengalaman eyang uti waktu melahirkan bunda, waktu mau melahirkan bunda eyang uti harus operasi hymen, saat itu bunda ga bisa keluar dari jalan lahir karena tertutup si hymen itu. Nah terpasa eyang uti yang tadinya akan melahirkan di rumah bersalin dipindahkan deh ke RS PMI.
Eyang Akung ga mau ada kejadian pindah2 kaya gitu.
Akhirnya bunda dan yanda mulai mencari2 info di dua RS yang dekat dengan rumah, kita rencananya akan melahirkan di RS PMI atau BMC. Jadi yaa bunda usahakan cari obgyn yang praktek di 2 RS itu. Singkat cerita kita pilih dr. Farchan Djoened, SpOG. Beliau praktek di 3 tempat : PMI, BMC dan kimia farma. Jadwal kontrol masih minggu depan, tapi bunda coba cari2 info tentang jadwal prakteknya. Setelah Telp sana sini, Minggu depan kita putuskan ketemu dr. Farchan di kimia farma, kebetulan jadwalnya cocok dg yanda.
Minggu ke 8 :
Lagi2 dengan berat hati bunda harus mengulang, kondisi bunda belum ada perubahan.
Minggu ini pertama kali bertemu dg dr. Farchan, habis magrib dan makan malam kita ke kimia farma untuk daftar. Dan ternyata antriannya udah panjang aja. Kebagian No. 20 an :s.
Pas nama bunda dipanggil, agak deg2an nih ketemu obgyn baru, kl baca di thread info hamil sii katanya orangnya ganteng dan kebapaan,hihih..
Bunda dan yanda masuk ruangan, bersalaman dg dokter, terjadi perkenalan lalu bunda&yanda bercerita tentang keluhan bunda. Bunda ditimbang, dan terkaget2 berat benda hanya 50 kg. Wwwooooww...ini lebih kurus dibanding waktu bunda masih gadis (hehe..), dari berat 55kg menyusut 5 kg. Bisa dibayangkan yaa sama teman2 bunda klo bunda langsing bener deh.
Lalu dokter kaget dg berat bunda yg menyusut 10%. Dokter mengganti dg obat mual yang paling bagus dan harganya lumayan mahal. Tapi klo bunda ga ada perubahan, terpaksa harus infus. Iiihh..sebel deh 2x terancam di infus, tp harus semangaaaattt!!!
Tapi hasil USG menunjukkan Ade berkembang dg sempurna, Yeaayyy anaknya bunda&yanda memang hebat, kiss,kiss,kiss....
Sebetulnya bunda memang ga perlu takut, krn pada dasarnya di usia Ade yang ke-8 Minggu ini belum mengambil sari makanan dari bunda.
Ga sabar menunggu jadwal kontrol berikutnya di Minggu ke 12,hehe..